By M.Farouk Radwan, MSc. (terjemahan Jhon Kwano) Dalam artikel saya sebelumnya mengapa ada orang yang tidak bersahabat saya jelaskan bagaimana kadangkala kita ter-pancing energi emosi sebagai hasil dari situasi yang kita lalui. Energi tambahan ini biasanya memotivasi kita untuk mengambil tindakan tertentu untuk mempertahankan stabilitas mental kita. Menjadi marah terhadap seseorang misalnya merupakan salah contoh yang melepaskan energi amarah. Kata-kata makian bekerja hampir sama, karena pikiran anda mempertimbangkannya sebagai cara untuk membuang energi tambahan tadi entah itu positif atau negatif. Orang tidak hanya sekedar memaki saat mereka ter-charge dengan emosi tidak baik tetapi mereka juga memaki menyatakan kebahagiaan dan kesenangan. […]
Mengapa Orang Menyalahkan Orang Lain? dan Bagaimana Mengendalikannya?
Saat saya baca tulisan By M.Farouk Radwan, MSc.: “Why do people blame others” <https://www.2knowmyself.com/>, tergambar jelas bagi kita bahwa perilaku menyalahkan sesama, entah itu sesama rumah, pasangan hidup, keluarga dan kerabat, atau tetangga, atau sesama dalam organisasi, rumpun atau kesatuan nasional sulit untuk kita hindari. Jarang sekali kita mendengarkan pengakuan-pengakuan orang atas kesalahan, kekeliruan, kelalaian, atau musibah. Kita selalu berusaha menyalahkan sesmaa. Bahkan di kalangan umat beragama, kelihatannya kita lebih merasa enak dan ringan kalau menyalahkan Tuhan, atas nama “kodrat”, “takdir”, “hukuman”, atau “ujian”. Menurut Radwan ada 5 alasan umum manusia cenderung mencari-cari kesalahan, menunjuk jari kepada orang lain: Pertama ialah Loss […]
Hai Manusia: Lepaskanlah Dirimu dari Penjara bernama “Pikiran” dan “Sains”!
Maka Kau Akan Mehidupi apa yang kita sebut “Happiness” Peradaban modern dibangun setelah terjadi pencerahan, “enlightenment”. Disebut pencerahan karena manusia menjadi tercerahkan mengetahui bahwa berbagai hal yang bersifat “rohani” seperti anutan jutaan tahun lamanya adalah sesuatu yang perlu ditinggalkan, dan digantikan dengan hal-hal yang bersifat “jasmaniah”, “lahiriah”, fisik. Dalam konteks ini “sains” yang mengedepankan “rasio” menggantikan “agama” yang menekankan “iman”. Segala-sesuatu di era modern yang dimulai kurang dari 400 tahun silam dikendalikan oleh “otak”, “nalar” dan “rasio”. Dengan kata lain, manusia dengan segala kemampuannya yang diraihnya secara biologi dalam proses evolusinya berhasil meninggalkan kehidupan dan pandangan yang “rohaniah” pindah kepada […]
Recent Comments